Senin, 29 Januari 2024 – 14:24 WIB
gaya hidup VIVA – Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik merupakan salah satu gangguan jiwa yang membuat penderitanya merasa sangat penting dan patut dikagumi. Penderita NPD juga hampir selalu merasa lebih baik dibandingkan orang lain.
Baca juga:
Hanya seorang anak wayang yang meninggal, Tamara Tyasmara mengajak komunitas Tahlilan ke rumahnya
Kebanyakan penyandang disabilitas selalu menyombongkan prestasinya, padahal itu hanya hal biasa. Orang narsisis juga biasanya memiliki tingkat empati yang rendah terhadap orang lain. Yuk, simak selengkapnya.
Salah satu faktor penyebab seseorang mengalami NPD adalah faktor genetik. Hal itu diungkapkan oleh dokter spesialis penyakit jiwa, Dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ dalam acara Hidup Sehat tvOne.
Baca juga:
Stres karena masih lajang, wanita asal Brazil ini punya suami dan anak berupa boneka
“NPD memiliki faktor genetik yang berperan. “Kalau misalnya orang tua atau anggota keluarga yang memiliki hubungan darah juga memiliki kelainan narsis, maka mereka yang memiliki hubungan darah pun berisiko mengalami hal yang sama,” ujarnya, Senin, 29 Januari 2024.
Baca juga:
Anak Tamara Tyasmarová meninggal pada usia 6 tahun
Tak hanya itu, gaya pengasuhan dan pengalaman hidup yang traumatis juga berperan penting dalam berkembangnya NPD. Misalnya, kata Lahargo, orang tua terlalu membandingkan anaknya dengan orang lain, sehingga prestasi anaknya dianggap kurang. Hal ini menyebabkan anak mempunyai harga diri atau konsep diri yang rendah.
“Dia harus mencapai sesuatu yang besar, sesuatu yang menonjol sebagai nomor satu, untuk mendapatkan penghargaan yang akan bertahan hingga dewasa. “Jadi ini menjadi ciri self-assessment, kebutuhan untuk menampilkan diri sebagai orang yang spesial dan istimewa, dan seringkali berujung pada gangguan narsistik,” jelasnya.
Lahargo menjelaskan, trauma masa kecil seperti disebutkan di atas turut berperan dalam munculnya narsisme tersebut. Beberapa trauma masa lalu lainnya juga bisa menjadi pemicu timbulnya NPD, antara lain pengalaman dianiaya oleh orang lain, pengalaman mengalami kekerasan verbal, fisik, atau seksual.
Selain itu, ada keinginan yang tidak terwujud, kehilangan orang atau tokoh penting dalam hidupnya, dan hubungan buruk dengan orang lain.
“Hal ini dapat memicu gangguan kepribadian, salah satunya adalah narsisme. Pengalaman hidup di masa lalu kemudian akan menciptakan skema di masa kini untuk melindungi kondisi psikologis dan mental dengan cara yang tidak baik bagi kehidupan, ujarnya.
Sisi lain
Lahargo menjelaskan, trauma masa kecil seperti disebutkan di atas turut berperan dalam munculnya narsisme tersebut. Beberapa trauma masa lalu lainnya juga bisa menjadi pemicu timbulnya NPD, antara lain pengalaman dianiaya oleh orang lain, pengalaman mengalami kekerasan verbal, fisik, atau seksual.
Quoted From Many Source